NAMA : FAZASOKHI GIAWA
KELAS : MALAM
JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA
Istilah
"Operasi" (Operations) dalam Production/Operations Management
diartikan sebagai kumpulan dari seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
produksi barang dan jasa. Sedangkan "Production" diartikan sebagai
proses konversi sumber-sumber yang dimiliki perusahaan menjadi output.
Selanjutnya, istilah "Management" diartikan sebagai pengelolaan yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan
pengendalian. Dengan demikian, Production/Operations Management didefinisikan
sebagai pengelolaan (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, dan pengendalian) semua kegiatan yang secara langsung
berhubungan dengan produksi barang dan jasa (James R Evan, Applied Production
and Operations Management).
Menurut Richard B Chase dalam
bukunya Production and Operation Management; Manufacture and Service, 1998,
manajemen operasi (MO) didefinisikan sebagai disain, operasi dan perbaikan
sistem produksi yang bertujuan menciptakan barang dan jasa utama perusahaan.
Sama halnya dengan pemasaran dan keuangan, manajemen operasi merupakan bidang
fungsional yang memiliki tanggung jawab sebagai manajemen lini dalam
struktur organisasi bisnis. Ini penting karena manajemen operasi sering kali
dicampur-adukkan dengan Riset Operasi atau Manajemen Sain (Operation
Research-OR/ Management Science-MS) serta Industrial Engineering (IE).
Perbedaan pokok antara
Manajemen Operasi dengan OR atau MS atau IE adalah bahwa MO merupakan bidang
manajemen sedang OR/ MS merupakan aplikasi metode kuantitatif untuk pengambilan
keputusan di segala bidang, sementara IE merupakan disiplin ilmu teknik. Dengan
demikian MO menggunakan OR/ MS sebagai alat untuk pengambilan keputusan seperti
misalnya dalam penyusunan skedul dengan menggunakan jalur kritis, dan dalam
beberapa hal memiliki topic bahasan yang sama dengn IE seperti otomatisasi
pabrik. Perbedaan peran manajemen membuat MO menjadi berbeda dengan disiplin
ilmu yang lain. Sementara menuruty Agus Ahyari manajemen
produksi/ operasi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari produksi dan proses
produksi. Sedang menurut Sukanto, manajemen produksi/ operasi Merupakan usaha
mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber
seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.
Dalam
perencanaan manajemen produksi/operasi, perencanaan hingga pengambilan
keputusan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kalsifikasi hirarkhis
(Hierarchical Classifications). Artinya, perencanaan dan keputusan ditempatkan
pada tiga kategori yakni:
1. Keputusan dan Rencana Strategik
Pada tataran ini,
perencanaan dan keputusan memiliki skop yang luas dan meliputi seperti
misalnya, penentuan product line, distribution and marketing channel, new plant
and warehouse, dll.
2.
Keputusan dan Rencana Taktis
Merupakan
keputusan-keputusan perencanaan taktis terutama yang terkait penyusunan skedul
operasi, alokasi dana, penggunaan mesin, perencanaan tingkat produksi ,
penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, penentuan perlu tidaknya lembur,
penentuan perlu tidaknya persediaan dan berapa banyak.
3.
Keputusan dan Rencana Operasional
Merupakan keputusan jangka
pendek yang terkai misalnya menetukan pekerjaan yang harus dilakukan hari ini
atau minggu ini, menentukan siapa melakukan tugas apa, menentukan tugas-tugas
apa yang harus diprioritaskan. Perencanaan dan keputusan operasional ini
merupakan tingkatan yang terakhir yang mencakup perencanan dan keputusan
tugas-tugas rutin sehari-hari, nisalnya penjadualan karyawan dan peralatan,
penyesuaian tingkat produksi, keputusan melakukan tindakan-tindakan penyesuaian
bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pengoperasian mesin,
pengawasan terhadap kualitas produksi.
Perencanaan dan keputusan pada tataran strategik diambil oleh mereka yang
berada pada tingkatan tertinggi dalam organisasi, yang kemudian perencanaan dan
keputusan pada tingkat strategik tersebut perlu diterjemahkan dan dijadikan
pedoman atau batasan dalam perencanaan dan keputusan taktis. Selanjutnya
perencanaan dan keputusan taktis, yang dibuat berdasarkan perecanaan dan
keputusan stratejik, dijadikan pedoman bagi perencanaan dan keputusan
operational.
1) Input and Output
Input
pada sistem produksi adalah sumber-sumber utama , dan sumber-sumber lain yang
diperlukan untuk mendukung keseluruhan proses produksi, yang ditransformasi
menjadi produk yang diinginkan. Diambil contoh misalnya, bahan baku dan
bahan penolong, mesin, tenaga kerja, energi, informasi mengenai permintaan,
kondisi ekonomi, dan strategi bersaing, dll. Semua input tersebut masuk dalam
proses transormasi atau kreasi menjadi produk. Produk di sini bisa berupa
barang, bisa juga berupa jasa.Sedang Output Manajemen Operasi : Produk (Barang
dan Jasa)
Produk sebagai output dari sistim produksi/
operasi dapat berupa barang atau jasa, yang masing-masing memiliki
karakteristik yang khas. Kekhasan tersebut menciptakan perbedan pokok dalam hal
transformasi/ penciptaannya. Perbedaan utama antara produksi barang dan
produksi jasa disarikan dalam tabel di bawah ini.
Perbedaan Produk Barang dan Jasa
No |
Produksi Barang |
Produksi Jasa |
1 |
Output
proses bersifat fisik |
Output
proses bersifat Intangible |
2 |
Konsumen tidak terlibat langsung dalam proses
menghasilkan output |
Konsumen
terlibat langsung dalam proses menghasilkan output |
3 |
Lokasi
fasilitas proses dapat berada jauh dari konsumen/ pasar |
Lokasi
fasilitas proses dekat dengan konsumen/ pasar |
2) Proses konversi atau kreasi atau
transformasi
Proses
konversi merupakan istilah yang dipakai untuk proses manufaktur yang mengubah
bahan baku menjadi barang. Proses perubahan tersebut ada beberapa jenis, antara
lain: (i) perubahan ketajaman bahan baku, misalnya proses membuat pisau. (ii)
Perubahan komposisi atau bentuk input misalnya obat-obatan. (iii) Assembly,
merupakan proses merangkai beberapa komponen menjadi suatu produk. Proses
konversi dapat saja meliputi bentuk-bentuk seperti:Fisik, misalnya manufaktur.
Lokasi, misalnya transportasi. Pertukaran, misalnya pengecer. Storage, misalnya
penggudangan. Fisiologikal, misalnya perawatan kesehatan. Informasional,
misalnya telekomunikasi
Fungsi transformasi di atas tidak bersifat mutually
exclusive. misalnya department store. Fungsi tranformasi di department store
melibatkan tiga bentuk yakni informasional, penggudangan, dan pertukaran.
Contoh hubungan Input-Transformasi-Output tersaji dalam tabel di bawah ini.
Tabel Input –
Transformasi - Output
No |
Sistim |
Input Utama |
Sumber daya |
Fungsi transformasi utama |
Output yang diinginkan |
1 |
Departement
Store |
Shoppers |
Display,
persediaan barang, pelayan toko |
pertukaran |
Penjualan
yang memuaskan pelanggan |
2 |
Pabrik
otomotif |
Plat
baja, komponen mesin |
Peralatan,perlengkapan,
pekerja |
Fabrikasi
dan assembling |
Kendaraan
berkualitas tinggi |
Pada organisasi jasa,
istilah yang dipakai bukan proses konversi tetapi proses penciptaan. Proses
penciptaan ini meliputi misalnya menyediakan jasa pada waktu dan tempat
tertentu,atau bila misalnya organisasi tersebut adalah rumah sakit, staf yang
ahli dan trampil yakan menciptakan kepuasan.
3) Managers
Manajer merupakan komponen
yang sangat penting dalam sistem produksi. Agar sistem produksi dapat berjalan
efektif, diperlukan manajer yang trampil merencanakan dan mengambil keputusan.
Manajer harus menyediakan input, mengendalikan proses konversi dan kreasi, dan
menjamin tersedianya output pada waktu dan tempat yang tepat untuk memenuhi
permintaan. Untuk itu manajer dalam sistem produksi harus memiliki kemampuan
teknis dan perilaku.
4) Feedback
Merupakan proses monitoring output sistem produksi dan penggunakan informasi untuk mengendalikan proses produksi. Feedback yang efektif memerlukan ukuran-ukuran kinerja dan kemampuan organisasi untuk memperbaiki produk yang ditawarkan agar dapat lebih memuaskan permintaan pasar. Sebagai catatan, bila perencanaan dan keputusan mengalir dari atas ke bawah, maka lain halnya dengan feedback. Feedback mengalir dari bawah ke atas sehingga memberikan keterkaitan antar tingkatan hirarkhis.