NAMA
: FAZASOKHI GIAWA
KELAS
: MALAM
JURUSAN
: TEKNIK INFORMATIKA
1.Modul Input Output (I/O)
Modul
I/O (Input/Output) Adalah interface atau central switch untuk mengendalikan
satu atau lebih peripheral atau perangkat input output.
Konektor
mekanis berisi fungsi logik untuk komunikasi antara bus dan peripheral.
Tidak hanya sekedar modul penghubung, tetapi
sebuah piranti yang berisi logika dalam melakukan fungsi komunikasi antara
peripheral dan bus computer.
Modul I/O adalah komponen dalam Sistem Komputer:
- Bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat
luar
- Bertanggung jawab atas pertukaran data antar perangkat
luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan register-register CPU
- Antarmuka internal dengan computer (CPU dengab memori
utama)
- Antarmuka internal dengan perangkat external untuk
menjalankan fungsi-fungsi pengontrolan
Fungsi
utama modul I/O:
- Sebagaai piranti antarmuka ke CPU dan memori ke bus
system.
- Sebagaai piranti antarmuka dengan peralatan periperaal
lainnya dengan menggunakan link data tertentu.
Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat gambar dibawah ini:
Sebagai media komunikasi dari device eksternal menuju CPU
2. Cara Kerja Modul I/O Secara Umum
Perangkat eksternal dihubungkan oleh suatu link dengan modul I/O. Link digunakan untuk pertukaran control, status, dan data antara modul I/O dengan perangkat eksternal.
Data berbentuk sekumpulan bit untuk dikirimkan ke modul I/O atau diterima modul I/O. Control signal akan menentukan fungsi-fungsi yang akan dilakukan perangkat. Signal status menandai status perangkat misalnya Ready/Not Ready untuk menunjukan kesiapan perangkat untuk mengirim data.
-Kontrol dan pewaktuan.
-Komunikasi CPU.
-Komunikasi perangkat eksternal.
-Pem-buffer-an data.
-Deteksi kesalahan.
Fungsi kontrol dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting untuk mensinkronkan kerja masing – masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang beragam, baik dengan perangkat internal seperti register – register, memori utama, memori sekunder, perangkat peripheral. Proses tersebutbisa berjalan apabila ada fungsi kontrol dan pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan. Contoh kontrol pemindahan data dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O dapat meliputi langkah – langkah berikut ini :
Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.
Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan mengirimkan perintah ke modul I/O.
Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.
Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan kecepatan transfer oleh modul I/O sehingga paket – paket data dapat diterima CPU dengan baik.
Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU dan modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih.
Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi proses – proses berikut :
Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang dikirimkan sebagai sinyal bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/Ountuk disk dapat menerima perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.
Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
Status Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun perangkat peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga status bermacam – macam kondisi kesalahan (error).
Address Recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun komputer dapat dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada perangkat peripheral, sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat peripheral yang dikontrolnya.
3. Desimal ke Biner dan sebaliknya
1.
Maka,
2.
Maka,
3.
Maka,
4.
=0+0+0+0+8+4+0+0
=
5.
=
=0+64+0+16+0+4+0+0
=